Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Titik Panas Naik, Sumatera Selatan Turunkan 7 Heli Pengebom Air

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Seorang anak menembus asap kebakaran lahan yang merambat ke kebun karet di Desa Soak Batok, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa, 10 September 2019.  Sementara itu terdapat 3335 titik panas yang terdeteksi di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia. ANTARA/Mushaful Imam
Seorang anak menembus asap kebakaran lahan yang merambat ke kebun karet di Desa Soak Batok, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa, 10 September 2019. Sementara itu terdapat 3335 titik panas yang terdeteksi di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia. ANTARA/Mushaful Imam
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Sumatera Selatan menurunkan tujuh unit helikopter pengebom air (waterbombing) sekaligus untuk memadamkan api yang tersebar di sejumlah kabupaten pada Ahad, 22 September 2019.

Titik kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan masih didominasi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Musi Banyuasin.

Bahkan berdasar data dari satelit Lapan, terdapat sekitar 587 titik panas, dengan 251 di OKI dan 159 di Musi Banyuasin. "Titik panas memang cukup banyak. Bahkan dari pengamatan siang ini jumlahnya bertambah menjadi lebih dari 700 titik. Didominasi di OKI dan Muba," ujar Kabid Penanganan Bencana BPBD Sumsel Ansori.

Ia mengatakan dari tujuh unit helikopter pengebom air itu, tiga unit helikopter untuk pemadaman di OKI, tiga unit di Ogan Ilir dan satu unit di Penukal Abab Lematang Ilir.

"Awalnya kami rencanakan empat helikopter di OKI dan tiga helikopter di Muba. Namun, karena jangkauan pandangan (visibility) rendah di Muba, maka kami alihkan helikopter ke sana. Untuk daerah lain, kami maksimalkan pemadaman dari tim satgas darat," kata dia.

Selain itu, dua helikopter untuk patroli juga sudah bekerja mengitari dan mengecek via udara lokasi-lokasi lahan terbakar.

Sementara itu, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Bandara SMB II Palembang, Bambang Beni Setiadji mengatakan angin permukaan yang tercatat di BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang umumnya dari arah timur – tenggara dengan kecepatan 4-14 Knot (7-28 Km/Jam).

"Ini yang mengakibatkan potensi masuknya asap akibat karhutla ke wilayah Kota Palembang dan sekitarnya," kata dia.

Sumber dari Lapan mencatat beberapa titik panas di wilayah sebelah timur-selatan Kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen yang berkontribusi asap ke wilayah Kota Palembang, yakni pada wilayah Banyu Asin I, Pampangan, SP Padang, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Pematang Panggang, Tanjung Lubuk, dan Cempaka.

Intensitas asap (smoke) umumnya mulai meningkat terjadi pada sore hari (16.00 WIB) hingga menjelang pagi hari (00.00-07.00 WIB) dikarenakan pergerakan udara yang stabil pada saat tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan asap diindikasikan dengan kelembapan yang rendah dengan partikel-partikel kering di udara, mengurangi jarak pandang, beraroma khas, perih di mata, mengganggu pernafasan dan matahari terlihat berwarna oranye/merah pada pagi/sore hari.

Hal ini berpotensi jadi lebih buruk jika adanya campuran kelembapan yang tinggi (partikel basah/uap air) sehingga membentuk fenomena kabut asap yang umumnya terjadi pada pagi hari.

Ia mengatakan jarak pandang tertinggi yang tercatat di Bandara SMB II Palembang pada tanggal 21 September 2019, yakni 10 Km dan yang terendah pada pagi hari tanggal 22 September 2019 berkisar 200-800 m dengan Kelembapan 88-95 persen.

"Dengan keadaan cuaca asap seperti ini berdampak pada penundaan penerbangan hingga delapan jam," kata dia.

Berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG akan ada potensi hujan dalam rentang prakiraan 23-24 September 2019 di wilayah Sumatera Selatan.

Pada 23 September 2019 peluang hujan 20-40 persen untuk Sumsel bagian timur dan 40-80 persen untuk Sumsel bagian barat untuk peluang hujan minimal 10 mm. Sedangkan pada 24 September 2019 peluang hujan 40-80 persen untuk seluruh wilayah Sumsel untuk peluang hujan minimal 10 mm.

BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam berkenderaan pada pagi hari (04.00-07.00 WIB) dan pada sore hari (17.00-19.00 WIB) seiring potensi menurunnya jarak pandang. Selain itu, warga juga diminta senantiasa menggunakan masker dan mengkonsumsi banyak air saat beraktivitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

6 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

7 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada


Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

7 jam lalu

ilustrasi malpraktek. Tempo/Indra Fauzi
Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.


Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

13 jam lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.


Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

15 jam lalu

Ilustrasi cuaca di Jakarta. TEMPO/Yovita Amalia
Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.


Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.


Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia


Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.


Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Area persawahan yang kering di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Kekeringan yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.


Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Sejumlah warga berjalan saat hujan di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.